Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Spermatogenesis dan Oogenesis

Spermatogenesis 

Produksi sel-sel sperma dewasa adalah proses yang terus menerus dan prolifik pada jantan dewasa. Setiap ejakulasi laki-laki mengandung 100 sampai 650 juta sel sperma, dan seorang laki-laki dapat mengalami ejakulasi setiap hari dengan kemampuan untuk membuahi yang hanya berkurang sedikit.

Struktur sel sperma sesuai dengan fungsinya (lihat gambar). Pada sebagian besar spesies, kepala mengandung nukleus haploid yang ditudungi oleh badan khusus, yaitu Akrosom, mengandung enzim untuk membantu sperma menembus sel telur. Di belakang kepala sel sperma mengadung sejumlah besar mitokondria yang menyediakan ATP untuk pergerakan ekor, yang berupa sebuah flagela.

Bentuk sperma mamalia bervariasi dari spesies ke spesies, dengan kepala berbentuk koma tipis, oval (sperma manusia), atau berbentuk hampir bulat. Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus testis.

Oogenesis 

Oogenesis adalah perkembangan telur (sel telur dewasa yang belum dibuahi). Diantara kelahiran dan puberitas, sel-sel telur (oosit primer) membesar dan folikel di sekitarnya tumbuh. Oosit primer mereflikasi DNA dan memasuki propase I miosis, tetapi tidak berubah lebih lanjut kecuali diaktifkan kembali oleh hormon. Mulai saat puberitas, FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormon perangsang folikel secara periodik merangsang sebuah folikel untuk memulai pertumbuhan sekali lagi dan menginduksi oosit primer untuk menyelesaikan pembelahan miosis pertama. Miosis kemudian berhenti sekali lagi; oosit sekunder yang dibebaskan selama ovulasi tidak mengalami pembelahan miosis ke dua dengan seketika. Pada manusia penetrasi sel telur oleh sperma memicu pembelahan miosis kedua dan setelah itu oogenesis menjadi sempurna.

Oogenesis dan Spermatogenesis berbeda dalam 3 hal penting: 
Pertama, Selama pembelahan miosis oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama (unequal), dengan hampir semua sitoplasma dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu oosit sekunder. Sel besar tersebut dapat terus berkembang menjadi ovum. Produk lain dari miosis yaitu sel yang lebih kecil yang disebut badan polar (polar body) akan mengalami degenerasi. Hal tersebut berbeda dengan spermatogenesis, keempat produk miosis I dan II berkembang menjadi sperma yang dewasa. Kesimpulan Oogenesis dihasilkan 1 ovum sedangkan spermatogenesis dihasilkan 4 sperma. 

Kedua, Sel-sel asal sperma berkembang terus membelah melalui mitosis sepanjang hidup laki-laki (jantan), hal tersebut tidak berlaku bagi wanita (betina). Saat lahir, ovarium telah mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi telur. 

Ketiga, Oogenesis mempunyai periode "istirahat" yang panjang, berlawanan dengan spermatogenesis yang menghasilkan sperma dewasa dari sel prekursor dalam urutan yang tidak terhenti. 

(Sumber: Biologi Campbell Jilid 3, hlm 160).

Posting Komentar untuk "Spermatogenesis dan Oogenesis"